ABDURRAHMAN, SUKSES BERBISNIS

Ia adalah seorang lelaki yang tambun. Ia membangun bisnis dari modal dengkul. Ia memiliki itikad yang baik, memiliki semangat tinggi. Ia menunaikan shalat tahajjud dan memasrahkan segala sesuatunya pada Allah. Kini, ia berhasil membangun bisnisnya hingga maju. Kini, ia menjadi pengusaha sukses dan kaya.

Ia adala laki-laki yang rendah hati, sangat bersahaja, dan lembut. Sunggu, banyak orang tak menyangka kalau masih ada orang yang kaya raya, tapi memiliki sifat lembut, memiliki sifat yang membuktikan kebesaran jiwanya. Setiap pagi, ia berolah raga sepeda ontel. Ia merasa nyaman dan seolah-olah sangat menikmati kehidupannya dengan cara demikian.

Semenjak mulai karier, ia berupaya untuk selalu menjaga hati. Ia selalu saja berupaya tabah dan sabar menghadapi masalah. Jika dimalam hari, ia selalu bangun untuk menunaikan shalat tahajjud. Dalam shalat, ia berupaya untuk introspeksi diri dan membangun hal yang lebih baik di kemudian hari.

Ia merasa bahwa setiap manusia bekerja untuk menyambung hidup. Ia membayangkan bahwa orang yang sama sekali tidak bekerja, hanya memiliki pikiran yang cerdas, tidak akan mendapatkan kekayaan dengan sendirinya. Dari tahajjud, ia memaknai kehidupan bahwa untuk mencapai kesuksesan tidak boleh dinodai oleh kebohongan. Harus jujur pada diri sendiri dan orang lain.

Selain kejujuran yang selalu ditekankan, juga tidak boleh menyakiti orang lain dengan jalan apapun. Ia mampu menjadikan hidupnya selalu tenang. Berdoa dan bekerja keras adalah cara yang selalu di upayakannya. Ia yakin, dengan etos yang demikian, ia akan mencapai seegala sesuatu yang di inginkannya.

Suatu waktu, hal buruk terjadi pada Abdurrahman. Ketika itu, ia masih menjadi pedagang buku di jalanan. Ia sudah memiliki omzet sebanyak itu, lenyap hanya kerana ia ditipu temannya sendiri yang menyatakan diri siap menyalurkan buku-buku yang dijualnya. Orang yang pada mulanya sangat kesal. Atas musibah itu, ia hanya memiliki sisa-sisa buku untuk dijual dengan harga sangat murah.

Karena modal yang dimilikinya sudah habis dan barang dagangan juga habis, maka ia bermodal jujur pada penerbit yang ada di kota itu. Ia bisa mengambil buku dengan pembayaran setelah buku laku. Cara itu membantunya sehingga usaha yang dilakukannya pelan-pelan berkembang. Abdurrahman muali menabung untuk membangun usaha yang lain, sebab baginya jika orang hanya memiliki satu usaha yang kuat, sama halnya dengan seorang yang berjalan dengan satu kaki. maka, untuk lebih cepatnya berjalan, maka seorang dua kaki. Akhirnya, dari hasil tabungan itu, ia memulai berbisnis makanan yang dikelola ole istrinya sendiri.

Cara seperti itu mulai dilakukanya semenjak merasa arus mengembangkan sayap. Dua usaha telah berjalan. Meskipun bosan dengan berjualan buku, ia tetap berupaya sabar. Dengan modal itulah, seseorang mulai berhasil membangun hidupnya menjadi lebih baik. Itulah yang selalu ditekankan agar menjadi manusia yang selalu berkembang. Ia yakin, dengan proses tersebut, ia akan berhasil dan usahanya terus dengan berkembang.

Bisnisnya pelan-pelan mualai membesar. Ketika mendapatkan laba dari menjual buku dan mendapatkan laba dari menjual makanan, ia teptap berupaya menabung. Tabungan itu diupayakan agar ia bisa mengembangkan bisnis menjadi lebi besar lagi.

Ia memiliki etos kerja yang tinggi dan tidak pernah meninggalkan shalat tahajjud. Ia tak pernah lelah untuk mengadu kepada Allah Swt. Sebab, hanya dengan cara begitulah ia bisa memiliki jiwa yang tenang dan bisa menerima apapun yang terjadi.

Pernah suatu waktu ia bertemu dengan teman yang telah menipunya. Orang itu mengendarai mewah, ia cuek saja pada abdurrahman. Tapi, Abdurrahman tetap tidak terbakar emosi, karena ia yakin kalau uang itu masih rezekinya, maka tetap akan kembali padanya.

Baginya, orang yang menipu itu sesungguhnya sedang menipu dirinya. Ia tak akan pernah risau jika orang lain membuat sebuah kekeliruan padanya. Ia selalu memaafkan orang lain. Meskipun ia memiliki kelembutan hati yang demikian, jangan dikira ia abai terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan bisnisnya. Ia memiliki kalkulasi bisnis yang luar biasa.

Abdurrahman selalu tepat memprediksi segala sesuatu. Ia bisa mengantisipasi jika ada pristiwa buruk akan terjadi pada dirinya. Naluri bisnisnya bagus sehingga manakala pengusaha lain tertimpa kerugian, ia masih selamat. ia merasa semua itu merupakan karunia Allah yang dianugrahkan padanya karena ia rajin shalat tahajjud. Sampai saat ini, Abdurrahman menjadi seorang pelaku shalat tahajjud yang baik selama hidupnya.

Diantara sesama pengusaha yang disegani. Ia pintar menjaga jarak dengan orang lain dan menjaga jarak dengan orang lain dan menjaga citra, baik dalam hubungan bisnis maupun non bisnis. Cahaya tahajjud betul-betul manjadi mahkota dikepalanya, yang membuat banyak orang menunduk dihadapanya. Aura tahajjud menjadi pelita apabila ada orang yang bermaksud jahat. Bila bercerita tentang tahajjud, ia selalu berlinang air mata kerena merasa bahwa tahajjud memang memiliki energi yang baik.

Abdurrahman menjadi orang yang kaya raya dan memiliki perusahaan raksasa. Akan tetapi, semua itu tidak membuat dirinya sombong, tidak membuat dirinya cuek pada orang lain. Bahkan, ia menyatakan bahwa hidupnya hanya untuk orang lain. Siapapun orang yang betul-betul membutuhkan bantuan, jika datang padanya pasti dibantu. Itulah cahaya tahajjud yang terus memancar sepanjang hidupnya .

"Apakah anda senang kalau nantinya menjadi kaya raya, bisa berbagi dengan orang lain, hati anda tenang, dan tidak selalu terancam? kenyataan itulah yang akan anda dapatkan dari pancaran cahaya tahajjud"

0 komentar:

Posting Komentar

 

KISAH PARA TELADAN © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers